Rabu, 07 Januari 2009

XP Trobleshooting Menemukan dan Menyingkirkan Kesalahan Windows

Semuanya terjadi begitu cepat di luar perkiraan. Windows menampilkan blue screen of death dan tak mau lagi bereaksi kecuali di-restart. Dengan solusi darurat yang CHIP berikan, Anda tidak perlu takut lagi.

Bagaimana menyelamatkan data ketika Windows tidak dapat dijalankan atau selalu crash? CHIP telah mengembangkan sebuah strategi untuk menemukan dan menyingkirkan sumber masalah. Dalam empat skenario situasi darurat berikut, Anda akan menemukan banyak tips dan trik berguna untuk menjalankan kembali Windows sekaligus mencegah crash.

Dalam banyak kasus, Anda dapat mereparasi partisi Windows yang rusak, tetapi tidak ada garansi 100% bahwa tindakan ini akan berhasil. Meskipun selalu memiliki risiko tertentu, upaya penyelamatan sekecil apa pun tetap pantas dicoba. Lebih baik menyelamatkan 50% ketikan skripsi yang lengkapnya mencapai ratusan halaman daripada menulis lagi semuanya dari awal.

Windows tidak dapat dijalankan

Langkah pertama menghadapi Windows yang tidak mau dijalankan adalah memeriksa PC. Apakah ia memang dapat berfungsi (secara hardware) atau tidak. Setelah itu, Anda baru mencoba menghidupkan kembali Windows, agar kita dapat mengakses data.

Memeriksa hardware dalam BIOS

Untuk memastikan ada tidaknya kerusakan hardware, setelah booting langsung tekan tombol [DEL] untuk masuk ke BIOS (tombol akses ke BIOS tergantung merek CMOS-nya).

Memeriksa suhu: Setelah masuk ke dalam BIOS, pindah ke halaman 'PC Health Status' (Award-BIOS) atau 'H/W Monitor' (AMI-BIOS). Di sini suhu semua komponen yang sensitif terhadap panas tercantum dalam sebuah tabel. Jika suhu suatu komponen terlalu tinggi, periksa kipasnya. Jika kipas ini tidak berfungsi, segera ganti dengan kipas baru. CPU masa kini tahan hingga 65 derajat, sedangkan hard disk tak boleh lebih dari 55 derajat Celsius.

Memeriksa modul RAM: RAM juga bisa diperiksa melalui BIOS. Matikan option 'Quick Power On Self-Test' (Award) atau 'Quick Boot' (AMI), lalu simpan dan keluar dari BIOS dengan menekan [F10]. Saat booting, PC akan melakukan tes RAM. Jika muncul laporan kesalahan, periksa apakah card berisi chip RAM duduk dalam slotnya dengan benar atau tidak. Jika kesalahan tetap ada, modul RAM harus diganti. Bagi Anda yang awam mengenai masalah ini, sebaiknya Anda meminta bantuan teman yang berpengalaman untuk melakukannya.

Jika RAM sama sekali tidak berfungsi, akan terdengar bunyi beep saat booting—satu atau beberapa kali tergantung versi BIOS-nya. Arti bunyi yang dihasilkan oleh mainboard dapat dibaca dalam manual yang disertakan.

Memeriksa hard disk
: Kondisi hard disk Anda dapat dilihat pada lampu diode, baik yang terdapat di hard disk-nya maupun di panel depan casing. Jika ia menyala terus, kesalahan biasanya terletak pada kabel data. Periksa apakah hard disk terpasang dengan benar atau tidak. Jika perlu, ganti kabel IDE-nya.

Image
Sumber masalah: Apabila lampu diode terus menyala, mungkin ada kesalahan pada kabel IDE. Periksa apakah ia telah terpasang dengan benar atau tidak.

Jika Anda mendapat laporan kesalahan seperti 'Bad Sector Number', aktifkan option 'Hard disk S.M.A.R.T'. Fungsi ini memang belum berjalan dengan sempurna, tetapi kesalahan fisik yang kasar masih dapat dilacak.

Alternatif lainnya yaitu menggunakan tool analisa kecil yang biasanya disediakan oleh produsen hard disk, misalnya Powermax untuk hard disk Maxtor atau Quantum yang disediakan di www.maxtor.com. Jalankan tool dan tunggu hingga pemeriksaan hard disk selesai. Umumnya tool akan menyalin data dari sektor yang rusak ke sektor yang masih berfungsi sehingga data Anda dapat diselamatkan.

Menghidupkan kembali Windows

Jika tidak ditemukan kesalahan pada hardware, periksa partisi Windows pada hard disk. Dengan bantuan restore-console Windows dapat dipaksa untuk booting.

rMereparasi boot sektor: Sektor pertama pada hard disk terdiri atas dua bagian, yaitu sebuah tabel partisi (MBR) dan boot sektor sebenarnya yang berisi kode untuk Windows. Biasanya, masalah pada boot sektor mudah dikenali, misalnya PC selalu hang dengan laporan 'Verifying DMI Pool Data'.

Boot dari CD Windows dan jalankan restore-console dalam Setup. Lalu ketikkan perintah berikut.

fixmbr

Dengan perintah ini, Anda telah mereparasi MBR. Untuk memperbaiki boot sektor, ketikkan perintah berikut dalam console yang sama.

fixboot•c:

C: adalah drive yang berisi Windows. Jika berbeda, ganti dengan huruf drive yang sesuai.

Tips: Banyak pengguna yang tidak dapat menemukan CD Windows mereka. Selain itu, pada versi OEM, restore-console sangat dibatasi atau bahkan tidak tersedia. Jika demikian, dapatkan disket booting dari www.bootdisk.info. Dalam BIOS, tetapkan floppy-drive sebagai 'First Boot Device'. Jalankan PC dengan disket booting. Masukkan perintah berikut dalam tampilan DOS.

fdisk•/mbr

Dengan perintah tersebut setidaknya MBR dapat berfungsi kembali.
rJika Anda tidak memiliki floppy-drive, tool 'Bart PE' dapat membantu. Download tool ini dari www.nu2.nu/ pebuilder. Wizard 'Bart's PE Builder' akan membuatkan CD untuk booting Windows.

rMembuat ‘boot.ini’ baru: Jika Windows masih tidak dapat dijalankan meskipun boot sektor sudah direparasi, mungkin ada file booting penting yang tidak tersedia. Pada dasarnya, Windows membutuhkan tiga file untuk dapat booting, yaitu ntldr.exe, ntdetect.com, dan boot. ini.

Loader (ntldr) akan mencari boot.ini yang berisi informasi mengenai berapa banyak partisi yang ada dan apa saja jenisnya. Jika boot.ini rusak atau terhapus, informasi yang dibutuhkan loader tersebut tidak dapat disampaikan.
Untuk membuat boot.ini baru, ketikkan perintah berikut dalam restore-console.

bootcfg•/rebuild

Setiap kali menemukan sebuah partisi, tool akan menanyakan apakah partisi ini perlu dimasukkan ke dalam boot.ini atau tidak. Sebaiknya sertakan saja semua partisi yang ditemukan oleh tool.

Mengganti file booting: Kedua file booting lainnya tidak dapat direparasi atau dibuat dengan restore-console. Jika file-file tersebut tidak tersedia, akan muncul laporan 'NTLDR cannot be loaded'. Instalasikan file yang dibutuhkan dari CD Windows. Untuk memperoleh ntldr.exe, ketikkan perintah berikut dalam restore-console.

copy•d:\i386\ntldr•c:\

d: adalah drive CD, c: adalah partisi Windows (sesuaikan dengan sistem Anda). Lakukan hal yang sama untuk memperoleh ntdetect.com. Setelah melakukan langkah-langkah di atas, Windows biasanya dapat dijalankan kembali.

Windows selalu crash

Jika Windows Anda tidak stabil, periksa segala kemungkinan kerusakan. Tak perlu khawatir, berbagai tool untuk solusi masalah ini tersedia cukup banyak.

Mereparasi partisi Windows

Selama file-file Windows tidak lengkap, ia tidak akan berfungsi dengan baik. Untuk mengatasinya, kembali kita harus menggunakan CD Windows.

Mengganti file-file penting: Windows akan crash ketika membutuhkan suatu file sistem, tetapi ia tidak ditemukan. Biasanya file sistem ini hilang akibat salah hapus, terserang virus, atau rusak karena hal lain.

Image
Self-Healing: Tekan [R] dalam layar ini agar Windows mereparasi sendiri.

Pertama, pilih 'New Installation' dalam Setup. Windows akan mencari partisinya di hard disk dan menawarkan untuk mereparasi bagian-bagian yang rusak. Tekan tombol [R] untuk menjalankannya. Dengan pilihan ini, file-file sistem yang hilang akan diganti, tetapi personal settings yang telah Anda tetapkan biasanya tidak berubah.

Menyingkirkan masalah driver

Driver rusak atau driver versi lama yang ada dalam cache seringkali menimbulkan masalah. Dengan sebuah tool yang tersembunyi dalam Windows Anda dapat melacaknya.

Melacak driver rusak: Setiap kali booting Windows selalu memuat driver-driver yang dibutuhkan ke dalam cache. Dari cache ini CPU atau komponen hardware lainnya dapat mengambil driver yang dibutuhkan. Jika driver yang dimuat ke cache tersebut rusak, Windows akan langsung crash.

Windows XP dan 2000 menyediakan tool untuk memeriksa driver yang dimuat ke cache. Untuk menjalankannya, klik “Start | Run” dan ketikkan perintah berikut.

verifier

Dalam Windows XP, pilih 'Create custom settings'. Dalam jendela berikutnya aktifkan 'Enable predefined settings', 'Standard settings', dan 'Low resources simulation'. Dalam dialog berikutnya Anda harus memilih. Jika telah memiliki dugaan yang jelas, pilih 'Select driver ames from a list'. Beri tanda di depan driver yang dicurigai dan klik ‘Finish’. Jika Anda tidak memiliki dugaan driver mana yang menjadi masalah, pilih 'Automatically select unsigned drivers'. Signed driver (certified) telah diperiksa oleh Microsoft dengan tool ini, sehingga tidak akan masuk hitungan.

Image
Memeriksa driver: Dalam tabel, pilih driver yang perlu diperiksa oleh Windows.

Dalam Windows 2000, pindah ke tab 'Settings'. Aktifkan 'Check selected driver' dan tandai semua driver yang bukan dari Microsoft, kemudian klik 'Preferred settings'. Dengan langkah ini semua proses pemeriksaan akan diaktifkan. Konfirmasikan dengan mengklik 'Apply'. Setelah restart pemeriksaan pun akan dijalankan.

Jika ditemukan driver yang rusak, namanya akan muncul saat blue screen. Dengan bantuan Device-Manager Anda dapat mematikan atau menyingkirkan driver yang rusak ini.

Perhatian! Program 'Verifier' adalah pisau bermata dua. Ia bekerja dengan handal dan mampu melacak masalah dalam kasus yang sulit. Namun, jika terlalu banyak driver yang diperiksa, sistem operasi akan menjadi sangat lambat.

Kesalahan dalam Windows-Kernel

Driver dan beberapa layanan Windows menempati area alamat tertentu yang sama dengan Kernel, yang disebut Ring 0 (lihat Infografik). Jika dalam area ini dilakukan sebuah perubahan yang tak diijinkan akibat adanya tabrakan kepentingan antara Kernel dan driver, Anda akan mendapat blue screen yang merupakan laporan dari inti (Kernel) sistem operasi.

Menyiapkan pencarian kesalahan: Untuk dapat menganalisa kesalahan Kernel, Windows harus terlebih dulu dipersiapkan untuk itu. Klik kanan My Computer dan pilih Properties. Dalam tab 'Advanced', pilih 'Settings' di bagian 'Startup and Recovery'. Singkirkan tanda di depan 'Automatically restart'. Lalu pilih 'Kernel memory dump' di bawah 'Write debugging information'.

Jika ada tanda di depan 'Overwrite any existing files', setiap kali terjadi crash, file yang telah dibuat akan ditimpa sebelum sempat dimanfaatkan. Jika crash sering terjadi, setelah booting langsung simpan file 'Memory.dmp' dengan nama lain, agar tidak tertimpa. File ini ada di dalam folder Windows dan besarnya sekitar sepertiga dari kapasitas RAM yang tersedia.

Image
Kesalahan ditemukan: WinDbg menunjukkan bahwa crash pada PC disebabkan oleh file 'i8042p

Menganalisa laporan blue screen: Windows Kernel hanya berkomunikasi menggunakan perintah-perintah rumit dalam bentuk heksadesimal. Karena itu, memory dump yang dibuat (memory.dmp) tidak dapat dibaca begitu saja. Untuk membacanya diperlukan Kernel-Debugger.

Download tool 'WinDbg' dari www.microsoft.com/whdc/devtools/debugging/default.mspx. Di sana, klik link 'Install Debugging Tools for Windows 32-bit-version. Jangan men-download versi Beta, karena hanya akan menambah masalah.

Tips: Pengguna berpengalaman tentu telah mengenal tool baris perintah 'kd.exe'. WinDbg memiliki kemampuan yang sama, tetapi dengan tampilan grafis. Jika sampai sekarang Anda masih menggunakan kernel-debugger berbasis DOS, Anda dapat beralih ke WinDbg.

Agar dapat menggunakan WinDbg dengan benar dibutuhkan Microsoft Iconfiles. Sebuah download lengkap akan menyita tempat hingga 170 MB di hard disk. Sebaiknya Anda mengatur tool agar hanya men-download icon-icon yang dibutuhkan. Untuk itu, buat folder 'Icons'. Jalankan WinDbg dan pilih 'File | Icon File Path'. Ketikkan perintah berikut.

SRV*C:\Symbole*http://msdl.microsoft.com/download/symbols

'c:\icons' Anda ganti dengan path ke folder 'Icons' yang tadi Anda buat.
Selanjutnya, buka file memory.dmp melalui 'File | Open Crash Dump'. Sebuah jendela baru 'Command' terbuka. Dengan sedikit keberuntungan, di sini Anda dapat menemukan baris 'Probably caused by: nama program' (lihat screenshot).
Tingkat ketepatan WinDbg di atas 90%. Jika sebuah file berakhiran .sys yang ditemukan, kemungkinan besar Anda telah menemukan penyebab crash.

Jika baris tersebut tidak ditemukan, cari 'Bug Check'. Keterangan heksadesimal di baliknya serupa dengan yang ditampilkan pada blue screen. Untuk menganalisa kesalahan, ketikkan perintah berikut dalam kolom input di bagian bawah layar.

!analyze•–v

WinDbg akan menyebutkan kesalahan secara lebih spesifik. Jika masalahnya adalah driver, Anda akan memperoleh keterangan tentang 'Driver_Fault'. Jika masih kurang jelas, ketikkan keterangan ini ke dalam kolom input setelah perintah 'hh', misalnya:

.hh Driver_Fault

Dengan perintah di atas, file Help WinDbg akan dijalankan. File ini menjelaskan kesalahan secara lebih rinci dan sering memberi tips untuk menyingkirkannya. Untuk driver, biasanya cukup mengganti file yang rusak dengan bantuan Device-Manager. Driver terbaru biasanya dapat Anda peroleh dari website produsen komponen hardware yang bersangkutan.

Tips: Penjelasan rinci mengenai laporan kesalahan dapat Anda temukan dalam Knowledge Base Microsoft dengan nomor kode 'KB155011'. Sayangnya, halaman-halaman tersebut tidak terstruktur dengan jelas dan tidak diformat dengan benar. Anda harus bersusah-payah mencari yang dibutuhkan. Sebagai alternatif, gunakan mesin pencari Google atau tool 'Error Messages for Windows' yang tersedia di www.gregorybraun.com.

Menghilangkan 'gagap' Windows

Ketidakteraturan kecil pada komponen hardware membuat Windows 'gagap' (berjalan tersendat-sendat) atau kadang crash. Untuk mengatasinya hanya ada satu pilihan, yaitu pemeriksaan total.

Melacak komponen yang kelebihan beban: Dengan Device-Manager, Anda dapat memeriksa apakah suatu komponen hardware berfungsi dengan benar atau tidak. Sayangnya, kipas atau tegangan core CPU tidak dapat dikontrol dari sini.
Download tool shareware 'Hardware Sensors Monitor' dari www.hmoni_ tor.com. Selain temperatur, program ini juga menampilkan tegangan core CPU—informasi penting pada PC yang di-overclock.

Image
Sumber bahaya CPU: Jika tegangan inti (core) terlalu tinggi, ia akan ditandai merah dalam 'Hardware sensors monitor'.

Tool yang jauh lebih lengkap tetapi tetap mudah dioperasikan adalah freeware 'Everest Home Edition' dari www.lavalys.com. Tool ini bahkan mampu menggantikan Device-Manager. Jika Anda menemukan masalah temperatur pada komponen hardware, berikan pendinginan yang lebih baik. Update driver juga sering dapat membantu. Dalam kasus terburuk, mau tak mau Anda harus mengganti komponen yang bermasalah.

Image
Gratis dan bagus: Everest Home Edition dapat dioperasikan seperti Device-Manager dan menampilkan informasi yang jauh lebih banyak.


Aplikasi tidak stabil

Sejak Windows NT, dibuat pemisahan yang ketat antara area alamat untuk Kernel (Ring 0) dan aplikasi (Ring 3 atau User Mode). Akibatnya, program yang crash tidak lagi melumpuhkan Windows. Namun demikian, sumber kesalahan ini tetap perlu disingkirkan. Bekerja dengan aplikasi yang tidak stabil sangat tidak menyenangkan. Tool-tool yang disebutkan di bawah ini dapat digunakan pada PC tunggal maupun dalam jaringan

Mencari kesalahan dalam jaringan

Administrator yang cermat akan menyamakan versi Windows yang digunakan pada semua PC jaringan. Sayangnya, kecermatan seperti ini sangat langka. Berbagai versi program pada versi Windows yang berbeda berpotensi menyulitkan pencarian kesalahan dalam jaringan.

Memeriksa semua aplikasi: Download 'Application Compatibility Analyzer' dari http://www.microsoft.com/windows/appcompatibility/analyzer.mspx. Setelah selesai men-download dan menginstalasi file Setup.exe, jalankan Windows Explorer. Masuk ke direktori 'C:\Program Files\ Microsoft Windows Application Compatibility Toolkit\Collector'. Jalankan file collector.exe dengan mengklik ganda. Ia akan membuat sebuah file CAB pada desktop yang berisi semua informasi penting untuk program analisa sebenarnya.

Setelah Collector menyelesaikan tugasnya, jalankan Compatibility Analyzer melalui menu Start—atau dengan mengklik ganda file analyzer.exe. Pertama, klik 'Create New Database'. Tool akan menawarkan penyimpanan data dalam bentuk database Access atau SQL. Jika Anda tidak memiliki keduanya, pilih saja ‘Access’ agar Anda tetap dapat melihatnya dalam Analyzer melalui menu 'Open Existing Database'.

Dalam jendela berikutnya, klik 'Add' dan pilih desktop jika file CAB yang tadi masih ada di sana. Jawab pertanyaan selanjutnya dengan 'No', klik 'Continue', dan 'Start'. Setelah itu, akan tampak hasil analisa. Aplikasi yang tidak kompatibel dengan versi Windows Anda akan ditandai dengan palang merah. Singkirkan saja aplikasi tersebut.

Mengawasi aplikasi terus-menerus

Jika hanya ada satu aplikasi yang dijalankan, dengan mudah Anda dapat mengidentifikasi sumber masalah. Namun, siapa yang puas dengan satu aplikasi jika Windows menguasai multi-tasking?

Menggunakan detektif Windows: Sebagian besar kesalahan timbul akibat adanya interaksi antara beberapa program, sehingga sulit ditemukan. Untuk itu, Windows menyediakan dua anjing pelacak yang sangat rajin dalam membantu mencari kesalahan, yaitu Dr. Watson dan Event-Viewer.

Untuk menjalankan Dr. Watson, klik “Start | Run” dan ketikkan perintah ini.

drwtsn32

Dalam setting defaultnya, tool ini bekerja di latar belakang. Jika terjadi kesalahan dalam sebuah aplikasi, Dr. Watson akan membuat sebuah file log. Catatan dalam file log ini sukar dimengerti dan sebenarnya dirancang bagi pengembang. Namun demikian, setidaknya Anda dapat memperoleh nama dari biang keladinya.
Image
Pembantu Sherlock Holmes: Aktifkan 'Visual notification' jika Anda ingin mengetahui ketika Dr. Watson membuat file log.


Jika Anda selalu memiliki masalah dengan suatu aplikasi, aktifkan 'Visual notification'. Dengan pilihan ini, Anda akan langsung mengetahui ketika Dr. Watson membuat file log.

Event-Viewer terdapat di dalam Windows Computer Administration. Tool ini mengawasi semua yang terjadi di dalam Windows, termasuk aplikasi yang sedang berjalan. Untuk mengaktifkannya, ketikkan perintah berikut.

Eventvwr.msc

Klik 'Application' dalam jendela 'Event-Viewer'. Cari sebuah icon peringatan berwarna merah dengan catatan 'Error' dalam tabel. Klik kanan pada icon dan buka 'Properties'. Di bawah 'Description' dapat Anda baca program mana yang menyebabkan crash.

Menghindari program bertabrakan

Jika Anda mendapatkan laporan kesalahan seperti '0x7c0071ef refer to memory in 0x01246000. Process cannot be executed', penyebabnya adalah ada dua program yang mengakses satu bagian tertentu di memori secara bersamaan. Ini dapat terjadi jika sebuah aplikasi ingin mengakses bagian tersebut padahal sudah dipesan oleh aplikasi lain yang berjalan di latar belakang. Uninstall salah satu aplikasi tersebut dan instalasikan kembali. Windows akan mengalokasikan bagian memori lain agar tidak terjadi tabrakan.

Menghilangkan 'gagap' Windows

Ketidakteraturan kecil pada komponen hardware membuat Windows 'gagap' (berjalan tersendat-sendat) atau kadang crash. Untuk mengatasinya hanya ada satu pilihan, yaitu pemeriksaan total.

Melacak komponen yang kelebihan beban: Dengan Device-Manager, Anda dapat memeriksa apakah suatu komponen hardware berfungsi dengan benar atau tidak. Sayangnya, kipas atau tegangan core CPU tidak dapat dikontrol dari sini.
Download tool shareware 'Hardware Sensors Monitor' dari www.hmoni_ tor.com. Selain temperatur, program ini juga menampilkan tegangan core CPU—informasi penting pada PC yang di-overclock.

Image
Sumber bahaya CPU: Jika tegangan inti (core) terlalu tinggi, ia akan ditandai merah dalam 'Hardware sensors monitor'.

Tool yang jauh lebih lengkap tetapi tetap mudah dioperasikan adalah freeware 'Everest Home Edition' dari www.lavalys.com. Tool ini bahkan mampu menggantikan Device-Manager. Jika Anda menemukan masalah temperatur pada komponen hardware, berikan pendinginan yang lebih baik. Update driver juga sering dapat membantu. Dalam kasus terburuk, mau tak mau Anda harus mengganti komponen yang bermasalah.

Image
Gratis dan bagus: Everest Home Edition dapat dioperasikan seperti Device-Manager dan menampilkan informasi yang jauh lebih banyak.


Aplikasi tidak stabil

Sejak Windows NT, dibuat pemisahan yang ketat antara area alamat untuk Kernel (Ring 0) dan aplikasi (Ring 3 atau User Mode). Akibatnya, program yang crash tidak lagi melumpuhkan Windows. Namun demikian, sumber kesalahan ini tetap perlu disingkirkan. Bekerja dengan aplikasi yang tidak stabil sangat tidak menyenangkan. Tool-tool yang disebutkan di bawah ini dapat digunakan pada PC tunggal maupun dalam jaringan

Mencari kesalahan dalam jaringan

Administrator yang cermat akan menyamakan versi Windows yang digunakan pada semua PC jaringan. Sayangnya, kecermatan seperti ini sangat langka. Berbagai versi program pada versi Windows yang berbeda berpotensi menyulitkan pencarian kesalahan dalam jaringan.

Memeriksa semua aplikasi: Download 'Application Compatibility Analyzer' dari http://www.microsoft.com/windows/appcompatibility/analyzer.mspx. Setelah selesai men-download dan menginstalasi file Setup.exe, jalankan Windows Explorer. Masuk ke direktori 'C:\Program Files\ Microsoft Windows Application Compatibility Toolkit\Collector'. Jalankan file collector.exe dengan mengklik ganda. Ia akan membuat sebuah file CAB pada desktop yang berisi semua informasi penting untuk program analisa sebenarnya.

Setelah Collector menyelesaikan tugasnya, jalankan Compatibility Analyzer melalui menu Start—atau dengan mengklik ganda file analyzer.exe. Pertama, klik 'Create New Database'. Tool akan menawarkan penyimpanan data dalam bentuk database Access atau SQL. Jika Anda tidak memiliki keduanya, pilih saja ‘Access’ agar Anda tetap dapat melihatnya dalam Analyzer melalui menu 'Open Existing Database'.

Dalam jendela berikutnya, klik 'Add' dan pilih desktop jika file CAB yang tadi masih ada di sana. Jawab pertanyaan selanjutnya dengan 'No', klik 'Continue', dan 'Start'. Setelah itu, akan tampak hasil analisa. Aplikasi yang tidak kompatibel dengan versi Windows Anda akan ditandai dengan palang merah. Singkirkan saja aplikasi tersebut.

Mengawasi aplikasi terus-menerus

Jika hanya ada satu aplikasi yang dijalankan, dengan mudah Anda dapat mengidentifikasi sumber masalah. Namun, siapa yang puas dengan satu aplikasi jika Windows menguasai multi-tasking?

Menggunakan detektif Windows: Sebagian besar kesalahan timbul akibat adanya interaksi antara beberapa program, sehingga sulit ditemukan. Untuk itu, Windows menyediakan dua anjing pelacak yang sangat rajin dalam membantu mencari kesalahan, yaitu Dr. Watson dan Event-Viewer.

Untuk menjalankan Dr. Watson, klik “Start | Run” dan ketikkan perintah ini.

drwtsn32

Dalam setting defaultnya, tool ini bekerja di latar belakang. Jika terjadi kesalahan dalam sebuah aplikasi, Dr. Watson akan membuat sebuah file log. Catatan dalam file log ini sukar dimengerti dan sebenarnya dirancang bagi pengembang. Namun demikian, setidaknya Anda dapat memperoleh nama dari biang keladinya.

Image
Pembantu Sherlock Holmes: Aktifkan 'Visual notification' jika Anda ingin mengetahui ketika Dr. Watson membuat file log.


Jika Anda selalu memiliki masalah dengan suatu aplikasi, aktifkan 'Visual notification'. Dengan pilihan ini, Anda akan langsung mengetahui ketika Dr. Watson membuat file log.

Event-Viewer terdapat di dalam Windows Computer Administration. Tool ini mengawasi semua yang terjadi di dalam Windows, termasuk aplikasi yang sedang berjalan. Untuk mengaktifkannya, ketikkan perintah berikut.

Eventvwr.msc

Klik 'Application' dalam jendela 'Event-Viewer'. Cari sebuah icon peringatan berwarna merah dengan catatan 'Error' dalam tabel. Klik kanan pada icon dan buka 'Properties'. Di bawah 'Description' dapat Anda baca program mana yang menyebabkan crash.

Menghindari program bertabrakan

Jika Anda mendapatkan laporan kesalahan seperti '0x7c0071ef refer to memory in 0x01246000. Process cannot be executed', penyebabnya adalah ada dua program yang mengakses satu bagian tertentu di memori secara bersamaan. Ini dapat terjadi jika sebuah aplikasi ingin mengakses bagian tersebut padahal sudah dipesan oleh aplikasi lain yang berjalan di latar belakang. Uninstall salah satu aplikasi tersebut dan instalasikan kembali. Windows akan mengalokasikan bagian memori lain agar tidak terjadi tabrakan.

Solusi terakhir: Menyelamatkan data

Sekarang, sebagian dari Anda mungkin sudah merasa gembira, karena semuanya sudah berfungsi kembali dengan langkah-langkah di atas. Namun, sebagian lain masih belum dapat menggunakan PC mereka yang mengalami kerusakan maksimal. Secara teknis itu berarti hancurnya Master File Table (MFT) pada hard disk.
Dalam MFT tercantum lokasi data-data yang tersimpan di hard disk. Tanpa MFT, Windows dan MS-DOS tidak tahu ke mana ia harus mencari data yang dibutuhkan. Disket atau CD booting tidak dapat digunakan, karena berbasis Windows atau DOS.

Tips berikut ini membutuhkan banyak waktu dan biaya. Apakah pengorbanannya sebanding dengan data yang perlu diselamatkan? Semua tergantung penilaian Anda.

Membaca hard disk rusak

Dengan sedikit pengetahuan teknis, data dari hard disk rusak dapat disalin ke hard disk yang masih berfungsi. Jika ini tidak berhasil, solusi terakhir adalah menghubungi layanan penyelamatan data profesional yang umumnya menentukan tarif cukup mahal.

Sistem operasi lain: Jika Windows tidak dapat lagi membaca hard disk, belum tentu sistem operasi lain, misalnya Linux, juga tidak dapat membacanya. Knoppix telah terbukti handal, karena dapat langsung dijalankan dari CD (kunjungi www.knopper.net/knoppix).

Boot PC dari CD Knoppix. Setelah 2-4 menit akan tampak KDE—tampilan grafis untuk Linux. Saat booting, Knoppix akan mengenali setiap hardware dan jika Anda beruntung, ia juga dapat mengenali drive yang rusak.

Dalam Linux, istilah-istilah yang digunakan berbeda dengan Windows. Hard disk pertama diberi nama 'hda', yang kedua 'hdb'. Jika sebuah hard disk memiliki beberapa partisi, ia akan diberi nama 'hda1' (hard disk C: dalam sistem Windows), 'hda2' (drive D:), dan seterusnya. Jika hard disk/partisi ini dikenali oleh Knoppix, Anda memiliki kemungkinan untuk menyelamatkan data di dalamnya.

Image
Save the day: File-file yang sudah lama terhapus pun masih dapat diselamatkan oleh PC Inspector File Recovery. Apalagi jika baru lima menit yang lalu.


Jika Anda perlu, program pembakar CD terdapat dalam folder 'K3b'. Program ini mudah digunakan, sama seperti Nero atau program lainnya. Anda juga dapat menyeret file-file ke partisi lain dengan teknik Drag & Drop seperti dalam Windows Explorer.

Solusi tanpa CD Knoppix memerlukan bantuan dari PC lain yang bekerja normal. Pertama, ubah konfigurasi hard disk yang rusak menjadi Slave melalui jumper di dekat kabel data. Pasang hard disk ini ke PC yang bekerja normal. Booting ke Windows seperti biasa.

Sekarang, Anda memerlukan tool penyelamat data seperti PC Inspector File Recovery (www.fsguard.com) atau GetDataBack (www.runtime.org). Instal tool ini pada hard disk master PC yang normal dan lakukan pembacaan data dengan tool tersebut. Ikuti petunjuk masing-masing tool.

Jika kedua cara di atas tidak dapat menyelamatkan data penting Anda, terpaksa para profesional penyelamat data yang harus turun tangan. Layanan penyelamat data seperti ini bahkan ada yang dapat menyelamatkan data dari hard disk yang terbakar atau rusak akibat petir. Tentu saja biayanya tidak dapat dikatakan murah.
CRASH TERKENDALI - Blue screen berdasarkan perintah

Anda ingin mencoba workshop ini tanpa harus mengalami masalah dulu dengan Windows? No problem. Dengan trik berikut, Anda dapat menampilkan laporan kesalahan Kernel (blue screen) melalui kombinasi tombol. Sebelumnya Anda perlu membuat sebuah nilai dalam registry Windows. Untuk itu, klik 'Start | Run' dan ketikkan perintah berikut.


regedit

Image

Masuk ke HKEY_LOCAL_MACHINE\ System\CurrentControlSet\Services\i8042prt\Parameters. Di sini buat sebuah nilai DWORD bernama 'CrashOnCtrlScroll' dan beri nilai '1'. Restart PC Anda. Sekarang, coba tahan tombol [Ctrl] kanan dan tekan tombol [Scoll Lock] dua kali. Anda akan mendapat tampilan blue screen.

Hal yg berkaitan dengan trobleshooting link1, link2

Tidak ada komentar:

Tiyo57