Oleh: Harry
Sufehmi, Praktisi TI, Rimba Linux (harry@rimbalinux.com)
Sekarang komputer dengan arsitektur 64-bit sudahsemakin marak. Sejak diluncurkan pertama kali di tahun 2003, kini sudah sangatlazim kita menemukan komputer dengan otak/ prosesor 64-bit di dalamnya. Tentuwajar jika ada pertanyaan-pertanyaan seperti apa kelebihannya? Apakekurangannya? Dan, yang paling penting, yang mana yang sebaiknya kita pilih?
Sebelumnya kita bahas awal latar belakangnya.Sebetulnya, teknologi 64-bit sudah ada di beberapa super komputer sejak era60-an. Lalu kemudian teknologi ini muncul di prosesor tipe RISC di era 90-an.Platform x86 (baca: PC) akhirnya mulai menikmatinya sejak tahun 2003. Agakterlambat, karena di awal sejarah platformx86, memory sebesar 4 MB sudah sangatbesar. Jadi limitasi memory diarsitektur 32-bit, 4 GB (4096 MB, 1000x lipat lebih dari 4 MB), nampak sepertisuatu langit di atas langit - tidak terbayangkan.
Kelebihan64-bit
Mungkin kita sudah sering mendengar komentar-komentaryang menyatakan bahwa komputer 64-bit jauh lebih cepat dari yang 32-bit.Sebetulnya ini tidak selalu benar, karena pada kenyataannya, komputer 64-bitmalah bisa lebih lambat di beberapa kasus. Secara ringkas, kelebihan arsitektur64-bit adalah pada kapasitasnya.
Peningkatan performa juga sebetulnya ada. Kini datadapat ditransfer dalam jalur selebar 64-bit, versus sebelumnya 32-bit.Analoginya seperti jalan satu jalur yang kemudian diperlebar menjadi dua jalur– maka secara teoritis kita bisa menikmati peningkatan performa sampai dua kalilipatnya. Jadi pada aplikasi yang sangat intens mengolah data di memory, seperti rendering,matematika,database, encoding, multimedia; mungkin bisa dirasakan peningkatan performanya.
Peningkatan yang nampak secara visual bisa dinikmatimisalnya di game Far Cry. Versi64-bit nya sangat kentara lebih mengagumkan daripada versi 32-bit. Karenapeningkatan kapasitas di platform64-bit, maka jarak pandang meningkat drastis, dan lingkungan 3D di game tersebut menjadi jauh lebih detil.
Kekurangan64-bit
Di paragraf sebelumnya saya telah membahaskemungkinan peningkatan performa di platform 64-bit. Namun kita perlu cermatjuga, karena peningkatan ini (jalur data) ada di level terendah(prosesor/memory). Sehingga pada level aplikasi kadang tidak bisa selalu dirasakandampaknya.
Karena itu saya cenderung lebih menekankan kelebihan platform 64-bit adalah padakapasitasnya. Jika ada klaim bahwa komputer/ software 64-bit "jauh lebih cepat daripada yang biasa",jangan langsung dipercaya begitu saja. Kemungkinan besar ini hanya sesumbar,yang tidak bisa dibuktikan secara riil. Apalagi kalau hal tersebut menyebabkanAnda mengeluarkanuang lebih besar dari yang seharusnya.
Bahkan software
database pun, seperti PostgreSQL di Windows, dapat tetap memanfaatkan kapasitasbesar platform 64-bit walaupun software tersebut tetap 32-bit. Hal inikarena desainnya yang cukup unik, multi-process (bukan multi-thread), dan caching yang di offload ke operating system/Windows. Membuat versi 64-bit nyamungkin justru akan membuat softwaretersebut menjadi tidak stabil, dan pasti menjadi lebih boros dari segipemakaian memory-nya. Karena itu paradeveloper PostgreSQL tidak (belum)memiliki rencana untuk membuat versi 64-bit dari software mereka tersebut di Windows.
Di level aplikasi, masalah pada platform 64-bit inimasih agak banyak. Terutama dari sisi reliabilitas/ maturity, berbagai software64-bit biasanya belum terlalu banyak penggunaannya, sehingga kadang masih ada sajabug-nya. Contoh paling mudah mungkinadalah Windows XP 64-bit – daripada menggunakan ini & menemui banyakmasalah, banyak pakar menyarankan untuk langsung menggunakan Vista.
Berbagai softwareopen source lainnya, seperti Linux, sudah lama mendukung & dioptimalisasi untuk arsitektur 64-bit. Namun, karena penggunanya masih sedikit,maka ada kemungkinan akan menemukan masalah dalam penggunaannya. Ini karenasifat dari software open source itu sendiri,dimana makin banyak penggunanya maka cenderung akan membuat software tersebutmenjadi lebih stabil(karena ada banyak yang melaporkan bug-nya & membantu membenahinya)
Yang kadang terlewat adalah soal driver - apakah sudah adadriver versi 64-bit untuk operating
system yang Anda gunakan? Karena sifatnya yang low-level, maka mayoritas driver 32-bit tida bisa digunakan dioperating system 64-bit. Jangan sampai hal ini terlupakan, atau Anda hanya akanbisa gigit jari ketika perangkat keras Anda ternyata tidak bisa dikenali olehoperating sistem 64-bit yang Anda pasang di komputer tersebut.
Kesimpulan
Secara singkat, saya merekomendasikan, Anda untuk
membeli hardware 64-bit, namun
sebaiknya tetap menggunakan software
32-bit. Berbagai CPU 64-bit dapat menjalankan software 32-bit dengan sangat baik dan tanpa menurunkan
performanya. Karena itu tidak ada salahnya membeli perangkat 64-bit, sebagai future-proofing, walaupun software yang Anda gunakan (pada saat
ini) masih 32-bit.
Software 64-bit sebaiknya hanya digunakan jika memang
keperluan Anda menuntut demikian. Misal, perusahaan Anda mengolah data dalam
jumlah yang sangat besar, dimana kapasitas ekstra platform 64-bit dapat membantu memperlancar proses komputasinya. Jika
Anda telah memutuskan ini, jangan lupa untuk memastikan bahwa ada dukungan
teknis yang solid, sehingga ketika ada masalah maka dapat segera diatasi dengan
baik.
2 komentar:
Tulisan artikel di blog Anda bagus-bagus. Agar lebih bermanfaat lagi, Anda bisa lebih mempromosikan dan mempopulerkan artikel Anda di infoGue.com ke semua pembaca di seluruh Indonesia. Salam Blogger!
http://www.infogue.com/
http://www.infogue.com/software/server_32_bit_vs_64_bit_mana_yang_dipilih_/
Tq atas info dan komennya ,,iya dech ntar aq coba ya.
Posting Komentar